Jumat, 19 Februari 2010

KEBUDAYAAN BANTEN

Tujuan saya mengambil tema dan membahas tentang Banten, karena saya besar dan dilahirkan di provinsi tersebut. Tidak hanya karena saya terlahir di Banten menurut saya juga banten memiliki potensi yang sangan baik antara lain dari nilai kebudayaannya.
Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi Banten dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Dengan pusat pemerintahannya berada di Kota Serang. Banten juga memiliki beberapa bahasa khas, Penduduk asli yang hidup di Provinsi Banten berbicara menggunakan dialek yang merupakan turunan dari bahasa Sunda Kuno. Dialek tersebut dikelompokkan sebagai bahasa kasar dalam bahasa Sunda modern, yang memiliki beberapa tingkatan dari tingkat halus sampai tingkat kasar. Namun demikian, di Wilayah Banten Selatan Seperti Lebak dan Pandeglangmenggunakan Bahasa Sunda Campuran Sunda Kuno, Sunda Modern dan Bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia. Senjata tradisional banten adalah gilok. Provinsi Banten juga memiliki rumah adat yang hingga kini masih ada dan Rumah adatnya adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.
Banten juga memiliki makanan khas yang luarbiasa enak, Selayang Pandang
Berkunjung ke Banten menjadi kurang berkesan tanpa mencicipi kelezatan masakan yang disebut rabeg. Rabeg adalah menu masakan berkuah yang terbuat dari daging kambing dan jeroannya. Proses pembuatan masakan ini dimulai dari mengiris daging dan jeroan kambing dalam bentuk kecil-kecil. Selanjutnya hasil irisan daging dan jeroan tersebut dicampur menjadi satu dan dituangi air yang telah diberi bumbu sebagai kuahnya. Setelah itu dimasak sampai daging berubah warna agak kecoklatan dan bumbu dianggap sudah meresap. Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam.

Sampai sekarang, belum ada yang mengetahui siapa yang pertama kali memperkenalkan masakan ini. Oleh masyarakat Serang, dahulu masakan ini dianggap sakral, karena merupakan simbol penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga masakan ini hanya dapat dijumpai pada perayaan maulud Nabi Muhammad SAW.
Debus, salah satu seni tradisional dari Provinsi Banten, sampai saat ini masih lebih populer dibanding dengan tari-tarian tradisional dari provinsi tersebut. Bahkan, debus hampir tidak pernah ditinggalkan dalam pementasan-pementasan seni yang disajikan oleh wakil-wakil Provinsi Banten. "Selama ini, Provinsi Banten memang lebih dikenal dengan debusnya dibanding dengan tari-tarian khas Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar