Selasa, 18 Oktober 2011

Bang Udin Si Penjual Warung Kopi

Bang Udin merupakan nama akrab bagi seorang ayah yang berusia 32 Tahun warga asli Cirebon-Jawa Barat, yang gigih dalam menjalani pekerjaannya sebagai penjaga kostan dan juga penjual warung kopi. Rohidin nama asli pemberian orangtuanya ‘canda gurau beliau saat wawancara’. Awal hijrah ke kota Depok merupakan awal karir Bang Udin dalam menjalani pekerjaannya hingga saat ini, yang tepatnya pada Tahun 2004. Sebelum hijrah ke Depok bang udin bekerja sebagai kuli bangunan, samapai akhirnya bang udin di ajak ke depok oleh sanak sodaranya yang dulu bekerja sebagai penjaga kostan tempat bang udin bekerja sekarang ini.

Denagn modal ijazah SD bang Udin nekat berangkat bekerja ke Depok dan di Depok bang Udin juga melepas masa lajangnya. Karir bang Udin bekerja hanya sebagai penjaga kostan saja yang hanya diberi fasilitas tempat tinggal oleh pemilik kostan untuk keluarga bang Udin. Dengan gaji pokok Rp.800.000,-/bulan, bang Udin merasa tidak cukup untuk membiayai keluarganya dengan 1 orang anak perempuan hasil pernikahanya selama 3 Tahun. Hal tersebut yang memberanikan diri bang Udin untuk meminta pinjaman modal sebesar Rp. 700.000,- pada pemilik kostan pada tahun 2008 untuk membuka usaha warung kopi di kostan tempat bang Udin bekerja, sebagai penggantinya hutangnya bang Udin dikenakan potongan gaji/bulannya hingga lunas.

Hingga saat ini bang Udin masih menjalani usaha warung kopi dengan modal sendiri. Warung kopi biasa buka pukul 07.30-11.00, ditemani oleh istri dan seorang anak perempuan bang Udin. Bang Udin menikmati pekerjaannya saat ini, suka bang Udin dalam menjalani pekerjaannya saat ini bang Udin dapat bekerja dan juga dapat berkumpul dengan keluarga sekaligus melihat perkembangan keluarganya setaip hari baik itu saat susah maupun senang. Duka yang dialami oleh bang Udin pada saat sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ditambah dengan pemhasilan setiap hari dengan berjualan warung kopi tidak menentu. Untuk menutupi semua itu bang Udin terkadang harus pinjam kepada pemilik kostan dengan cara ganti hutang dipotong dari gaji yang diterima oleh bang Udin. Semua yang dialami bang Udin dalam berjualan warung kopi mampu membantu bang Udin dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga saat ini.


Wawancara, 18 Oktober 2011 Oleh (Erlan Gus Hermawan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar